Internal linking adalah salah satu teknik On-Page SEO yang paling efektif namun sering diabaikan. Padahal, internal link berperan besar dalam meningkatkan otoritas halaman, membuat Google lebih mudah memahami struktur situs, serta membantu mendistribusikan PageRank ke seluruh artikel dalam website.
Dengan strategi internal linking yang tepat, website dapat:
- mempercepat proses indexing,
- meningkatkan ranking halaman tertentu,
- membangun topic authority secara alami,
- meningkatkan pengalaman pengguna.
Artikel ini menjelaskan cara mengoptimalkan internal linking menggunakan strategi modern yang sesuai algoritma Google saat ini.
A. Apa Itu Internal Linking?
Internal linking adalah proses memberikan hyperlink dari satu halaman website ke halaman lain dalam domain yang sama. Tujuannya adalah untuk:
- membantu Google memahami struktur website,
- mendistribusikan otoritas halaman (PageRank),
- menuntun pengunjung ke konten relevan,
- membangun hubungan antar topik dalam situs.
B. Mengapa Internal Linking Penting untuk SEO?
1. Meningkatkan Otoritas Halaman
Halaman yang mendapat banyak internal link relevan akan memiliki kekuatan SEO lebih tinggi.
2. Membantu Google Crawling & Indexing
Googlebot mengikuti link untuk menemukan dan memahami halaman baru.
3. Meningkatkan User Experience
Pengunjung bisa menjelajahi topik lebih dalam tanpa bingung.
4. Membantu Search Engine Memahami Topik
Internal linking memperjelas hubungan antar topik dan mendukung topical authority.
5. Mendistribusikan PageRank Secara Alami
Semakin banyak link yang mengarah ke halaman tertentu, semakin besar peluangnya untuk ranking.
C. Jenis-Jenis Internal Linking
1. Contextual Links
Link yang muncul di dalam isi artikel. Ini adalah jenis paling kuat untuk SEO.
2. Navigational Links
- Menu utama
- Sidebar
- Footer
3. Related Posts
Link otomatis yang mempromosikan artikel terkait.
4. Breadcrumbs
Membantu struktur navigasi dan hierarki halaman.
5. Hub/Category Links
Halaman kategori atau pilar yang menghubungkan banyak konten turunan.
D. Cara Mengoptimalkan Internal Linking
1. Gunakan Anchor Text yang Natural dan Relevan
Anchor text adalah teks yang diklik pengguna. Gunakan:
- frasa relevan,
- kata kunci natural,
- variasi anchor text.
Hindari:
- exact match keyword berulang-ulang,
- anchor text generik seperti “klik di sini”.
2. Gunakan 3–8 Internal Link per Artikel
Jumlah tergantung panjang artikel. Artikel panjang (2000 kata) bisa memasukkan lebih banyak internal link.
3. Prioritaskan Relevansi Topik
Google memahami konteks. Konten dalam satu cluster topik harus saling menaut.
4. Dorong PageRank ke Halaman Penting
Artikel penting seperti landing page, artikel pilar, atau halaman uang (“money page”) harus menerima lebih banyak internal link.
5. Gunakan Struktur Topical Cluster (Hub & Spoke)
Struktur:
- Halaman pilar (hub) → membahas topik besar secara menyeluruh
- Halaman turunan (spoke) → membahas sub-topik spesifik
Hub menaut ke semua spoke → spoke menaut kembali ke hub → spoke menaut ke spoke lain yang relevan.
6. Tambahkan Internal Link pada Konten Lama
Saat mempublikasikan artikel baru, tambahkan link dari artikel lama menuju yang baru.
7. Letakkan Internal Link pada Paragraf Awal Jika Relevan
Link yang berada di bagian atas halaman cenderung memiliki lebih banyak bobot SEO.
8. Jangan Terlalu Banyak Link
Google dapat mengabaikan link jika jumlahnya terlalu banyak dalam satu halaman.
E. Strategi Internal Linking Berdasarkan Jenis Konten
1. Untuk Artikel Blog
- Gunakan contextual link
- Hubungkan topik satu cluster
- Tambahkan link ke artikel lama berkualitas tinggi
2. Untuk Landing Page / Money Page
- Berikan internal link dari artikel edukatif
- Gunakan anchor text natural seperti “pelajari domain premium”
3. Untuk Website Baru
- Buat cluster kecil (5–10 artikel)
- Hubungkan semua artikel dalam cluster
- Berikan link kuat dari artikel paling informatif
F. Kesalahan Umum dalam Internal Linking
- Menautkan artikel yang tidak relevan
- Menggunakan anchor text sama secara berulang
- Link menuju halaman yang tidak penting
- Terlalu banyak link dalam satu paragraf
- Internal link menuju halaman 404
G. Cara Membuat Struktur Internal Linking yang Ideal
1. Gunakan Silo Structure
Konten diatur per kategori → saling terhubung kuat dalam kategori yang sama.
2. Gunakan Topic Cluster
SEO modern menggunakan cluster agar Google memahami expertise topik.
3. Audit Internal Linking Secara Berkala
- Periksa broken links
- Tambahkan link ke artikel baru
- Perbarui anchor text sesuai perkembangan konten
H. Tools untuk Membantu Internal Linking
- Ahrefs Site Audit
- Screaming Frog
- Surfer SEO (Internal Link Assistant)
- RankMath (WordPress)
- LinkWhisper (plugin WordPress)
I. Contoh Template Internal Linking yang Bisa Anda Terapkan
Artikel Baru: “Cara Riset Keyword untuk Pemula”
Tambahkan link dari:
- Artikel tentang SEO dasar
- Artikel tentang Google Search Console
- Artikel tentang Keyword Intent
- Artikel tentang KGR (Keyword Golden Ratio)
Ini memperkuat topik dan meningkatkan ranking artikel baru.
J. Kesimpulan
Internal linking adalah elemen penting dalam On-Page SEO yang memberikan dampak langsung pada:
- otoritas halaman,
- ranking keyword,
- struktur navigasi,
- pengalaman pengguna.
Dengan strategi yang tepat—mulai dari anchor text, relevansi topik, hingga struktur cluster—Anda dapat mengoptimalkan website untuk mencapai performa SEO maksimal.
Internal linking bukan sekadar menautkan halaman—ini adalah strategi untuk membangun kekuatan SEO jangka panjang.

.png)